Kebakaran Hanguskan Total 170 Bangunan di Jepang

kebakaran-hanguskan-total-170-bangunan-di-jepang

Kebakaran Hanguskan Total 170 Bangunan di Jepang. Kebakaran besar melanda distrik Saganoseki di Kota Oita, Prefektur Oita, Jepang barat daya, mulai Selasa malam 18 November 2025. Api yang didorong angin kencang menghanguskan lebih dari 170 bangunan, sebagian besar rumah warga, dalam waktu singkat. Ini jadi kebakaran perkotaan terbesar di Jepang dalam hampir 50 tahun terakhir, sejak insiden di Sakata tahun 1976. Satu orang tewas, sekitar 175 warga dievakuasi, dan ratusan rumah kehilangan aliran listrik saat api menjalar ke area hutan sekitar. BERITA BOLA

Kronologi dan Penyebaran Api: Kebakaran Hanguskan Total 170 Bangunan di Jepang

Api pertama kali terdeteksi sekitar pukul 17.40 waktu setempat di kawasan permukiman padat dekat pelabuhan nelayan Saganoseki. Angin kencang langsung bikin kobaran menyebar cepat, “dalam sekejap mata” seperti kata salah satu warga. Dalam hitungan jam, api melahap puluhan rumah kayu khas Jepang yang mudah terbakar, lalu merembet ke lereng bukit berhutan. Lebih dari 50 truk pemadam dan helikopter militer dikerahkan, tapi api baru terkendali sepenuhnya pada Rabu siang setelah membakar area seluas hampir 49.000 meter persegi, setara tujuh lapangan sepak bola.

Dampak pada Warga dan Korban: Kebakaran Hanguskan Total 170 Bangunan di Jepang

Sekitar 175 orang dari 115 rumah tangga mengungsi ke pusat komunitas setempat, banyak yang hanya sempat kabur dengan pakaian seadanya. Satu pria berusia 70-an ditemukan tewas, sementara listrik padam di ratusan rumah lain. Kawasan yang terdampak adalah permukiman tua di pegunungan dengan jalan sempit, bikin akses pemadam sulit. Warga sekitar pelabuhan nelayan terkenal dengan ikan tenggiri premium itu kini trauma berat, melihat rumah dan harta benda lenyap dalam semalam.

Upaya Pemadaman dan Respons Pemerintah

Petugas pemadam dari Oita dan prefektur tetangga bahu-membahu, dibantu helikopter angkatan bersenjata yang menyiram air dari udara. Perdana Menteri Sanae Takaichi langsung janji bantuan maksimal bagi korban, termasuk dukungan finansial dan tempat tinggal sementara. Penyebab pasti masih diselidiki, tapi angin kencang dan struktur bangunan kayu jadi faktor utama penyebaran cepat. Kebakaran ini jadi yang terparah sejak puluhan tahun tanpa kaitan gempa bumi.

Kesimpulan

Kebakaran di Oita yang hanguskan 170 bangunan jadi pengingat betapa cepatnya bencana bisa melanda kawasan permukiman tua di Jepang. Meski hanya satu korban jiwa, kerugian materiil dan trauma psikologis warga sangat besar. Respons cepat pemerintah dan solidaritas masyarakat membantu proses pemulihan, tapi insiden ini tekankan pentingnya pencegahan kebakaran lebih ketat, terutama di musim kering dengan angin kuat. Saganoseki butuh waktu lama untuk bangkit, tapi semangat gotong royong Jepang pasti bantu mereka lewati masa sulit ini.

BACA SELENGKAPNYA DI…

admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *