373 Orang Terjebak di Rel Usai Monorel Mogok di Jam Sibuk. Jam sibuk pagi di Kuala Lumpur berubah jadi mimpi buruk pada 20 November 2025. Kereta monorel yang membawa ratusan penumpang tiba-tiba mogok di atas rel elevated sekitar pukul 07.45 waktu setempat. Total 373 orang terjebak di dua rangkaian kereta selama hampir satu jam sebelum akhirnya berhasil dievakuasi. Insiden ini langsung lumpuhkan jalur utama yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan bisnis, membuat ribuan pengguna transportasi umum terlantar di stasiun-stasiun. BERITA BOLA
Kronologi Mogok yang Tak Terduga: 373 Orang Terjebak di Rel Usai Monorel Mogok di Jam Sibuk
Kereta pertama mogok di antara stasiun Hang Tuah dan Imbi karena masalah teknis pada sistem penggerak. Rangkaian kedua yang datang dari belakang terpaksa berhenti mendadak untuk hindari tabrakan, menyebabkan kedua kereta terjebak di rel tinggi. Suhu di dalam gerbong naik cepat karena AC mati total, ditambah sinyal telepon lemah membuat penumpang panik. Beberapa orang mengeluh sesak napas, sementara ibu-ibu dengan anak kecil jadi prioritas evakuasi. Tim teknis butuh waktu 25 menit untuk matikan aliran listrik di rel, baru tim penyelamat bisa naik menggunakan tangga khusus dan tali pengaman.
Proses Evakuasi yang Penuh Tantangan: 373 Orang Terjebak di Rel Usai Monorel Mogok di Jam Sibuk
Evakuasi dilakukan secara bertahap melalui pintu darurat samping. Penumpang dibantu satu per satu turun ke jalur evakuasi darurat yang dibentangkan di bawah rel. Petugas pemadam kebakaran, polisi, dan tim medis standby di bawah untuk tangani korban yang pingsan atau luka ringan akibat panik. Total 12 orang butuh perawatan medis karena dehidrasi dan sesak napas, tapi untungnya tak ada korban jiwa atau luka berat. Seluruh proses selesai dalam 55 menit, dan penumpang langsung dibawa ke stasiun terdekat dengan bus pengganti.
Dampak Luas pada Transportasi Umum Kota
Insiden ini langsung sebabkan kelumpuhan total jalur monorel selama hampir tiga jam. Ribuan penumpang terpaksa beralih ke taksi online atau bus kota yang langsung penuh sesak. Kemacetan parah terjadi di jalan-jalan utama sekitar Bukit Bintang dan KL Sentral karena banyak yang memilih kendaraan pribadi. Pihak operator janji investigasi menyeluruh dan perbaikan sistem penggerak yang sudah berusia lebih dari 20 tahun. Mereka juga beri kompensasi berupa tiket gratis satu bulan bagi semua penumpang yang terdampak hari itu.
Kesimpulan
Mogok monorel yang jebak 373 orang di atas rel pada 20 November 2025 jadi pengingat keras betapa rapuhnya infrastruktur transportasi kota besar. Meski evakuasi berjalan lancar dan tak ada korban jiwa, insiden ini tunjukkan urgensi upgrade sistem yang sudah uzur. Pemerintah dan operator harus segera evaluasi umur pakai rel elevated dan tingkatkan perawatan preventif agar kejadian serupa tak terulang di jam sibuk. Bagi penumpang, hari itu jadi pelajaran bahwa kesabaran dan kesiapan darurat tetap jadi kunci saat teknologi tak bisa diandalkan sepenuhnya. Semoga ini jadi titik balik perbaikan transportasi umum yang lebih aman dan andal.