Macron Desak Israel Untuk Stop Perang Dengan Gaza. Paris, 23 September 2025 – Pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron di konferensi dua negara PBB pada 22 September kemarin jadi sorotan dunia, di mana ia desak Israel hentikan operasi militer di Gaza dan akui negara Palestina secepat mungkin. “Perang di Gaza hancurkan kredibilitas Israel secara total,” tegas Macron, sambil ungkap rencana damai Prancis yang termasuk pasukan stabilisasi internasional untuk Gaza pasca-gencatan senjata. Pengakuan Prancis terhadap Palestina, diumumkan Juli lalu dan diformalkan di UNGA September ini, ikut dorong negara Barat seperti Inggris, Kanada, dan Australia akui Palestina—total 156 negara. Di tengah korban Gaza capai 41 ribu jiwa sejak Oktober 2023, desakan Macron ini bagian tekanan Eropa untuk hentikan “perang permanen” Netanyahu. Meski Israel sebut itu “hadiah untuk Hamas”, Macron janji debat sanksi ekonomi kalau operasi Gaza City lanjut—langkah yang bisa ubah dinamika Timur Tengah. BERITA BOLA
Mengenal Siapa Itu Macron: Macron Desak Israel Untuk Stop Perang Dengan Gaza
Emmanuel Macron lahir di Amiens, Prancis, pada 21 Desember 1977, dari keluarga dokter yang bentuk dia jadi pemikir progresif sejak muda. Kariernya melejit di perbankan Rothschild sebelum masuk politik sebagai Menteri Ekonomi 2014 di bawah François Hollande. Pada 2017, ia menang pemilu presiden sebagai kandidat independen dengan partai En Marche!, gantikan Hollande di usia 39—presiden termuda sejak Napoleon. Era pertamanya (2017-2022) fokus reformasi ekonomi, pensiun, dan hubungan Eropa, meski picu demo Yellow Vest 2018.
Reelected 2022 dengan 58 persen suara, Macron sekarang di tengah masa kedua yang tantangannya Gaza dan Ukraina. Di Timur Tengah, ia dorong solusi dua negara sejak 2023, tambah bantuan Gaza $340 juta via UNRWA dan kritik Netanyahu soal pemukiman ilegal. Pidato PBB kemarin, di mana ia sebut “waktu untuk akhiri pembantaian” di Gaza, tunjukkan gaya diplomatisnya: tegas tapi ajak dialog. Macron juga aktif di G7 dan UE, dorong pengakuan Palestina sebagai “hak, bukan hadiah”. Di usia 47, ia simbol Prancis modern—ekonomis, pro-Eropa, dan vokal soal hak asasi.
Alasan Macron Desak Israel Stop Menyerang Gaza
Macron desak Israel hentikan serangan Gaza karena lihat perang itu “hancurkan kredibilitas Israel secara global” dan ancam stabilitas regional. Di wawancara TV Israel N12 18 September, ia sebut operasi Gaza City “perang permanen” yang sebabkan korban sipil massal—41 ribu tewas, 96 ribu luka sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Macron tekankan “tak ada pembenaran” untuk bom yang bunuh wanita dan anak, dan desak hentikan pengiriman senjata ke Israel untuk Gaza, seperti pidato UNGA Oktober 2024. Alasan kemanusiaan: Gaza jadi “kuburan” dengan 2 juta pengungsi, kelaparan di Gaza City, dan serangan Lebanon picu 2 ribu korban.
Strategis, Macron khawatir eskalasi libatkan Hizbullah dan Iran, ancam Lebanon seperti Gaza. Ia ungkap rencana damai Prancis: pasukan stabilisasi internasional (ISF) untuk Gaza pasca-ceasefire, bantu Otoritas Palestina ambil alih, dan demiliterisasi Hamas—diumumkan di konferensi PBB 22 September. Macron sebut pengakuan Palestina Juli 2025 “untuk damai abadi”, dan tuntut Israel hentikan pemukiman E1 yang fragmentasi Tepi Barat. Secara keseluruhan, desakan ini campur moral—lindungi sipil—dan pragmatis—jaga solusi dua negara sebelum hilang.
Apakah Israel Akan Berhenti Menyerang Gaza Atas Desakan Macron
Israel tak tunjukkan tanda hentikan serangan Gaza atas desakan Macron; PM Benjamin Netanyahu sebut pidato itu “hadiah untuk teroris” dan janji lanjut operasi sampai “hancurkan Hamas”. Di respons 22 September, Netanyahu bilang Prancis “beli propaganda anti-Israel”, dan Israel tolak rencana ISF sebagai “campur tangan”. Polling Israel Juni 2025 tunjukkan 56 persen dukung operasi Gaza, meski 40 persen khawatir eskalasi Lebanon—tapi Netanyahu, dengan koalisi sayap kanan, tolak ceasefire kecuali sandera dibebaskan.
Desakan Macron, termasuk ancaman sanksi ekonomi, dianggap “hipokrit” karena Prancis kirim senjata ke Israel $50 juta tahun lalu. Israel lanjut bangun pemukiman (20 ribu unit 2024-2025) dan operasi Gaza Maret 2025 hancurkan infrastruktur—Netanyahu sebut itu “keamanan esensial”. AS, sekutu utama, dukung Israel dengan $3,8 miliar bantuan tahunan, veto resolusi PBB. Meski Macron dorong Eropa ikut sanksi, Israel fokus “keamanan” daripada damai secepatnya—pendeknya, desakan ini tekan moral tapi tak ubah operasi militer.
Kesimpulan: Macron Desak Israel Untuk Stop Perang Dengan Gaza
Desakan Emmanuel Macron agar Israel hentikan perang Gaza jadi panggilan kuat untuk damai, dari pengakuan Palestina hingga rencana ISF yang tuntut demiliterisasi Hamas. Alasan kemanusiaan dan strategisnya jelas, tapi Israel tolak keras, lihat itu legitimasi teroris—tanpa perubahan Netanyahu, operasi lanjut. Di akhir, ini pengingat konflik Gaza butuh tekanan global, bukan kata-kata—Prancis pimpin Eropa, tapi AS kunci. Bagi Palestina, desakan ini harapan; bagi dunia, panggilan hentikan pembantaian. UNGA lanjut, tapi damai terasa jauh—semoga Macron’s voice jadi katalisator nyata.