Wali Kota Meksiko Nikahi Buaya. Pada 30 Juni 2025, Wali Kota San Pedro Huamelula, Victor Hugo Sosa, kembali menarik perhatian dunia dengan melangsungkan pernikahan simbolis dengan seekor buaya betina bernama Alicia Adriana. Upacara yang digelar di balai kota kecil di negara bagian Oaxaca, Meksiko, ini merupakan bagian dari tradisi kuno pra-Hispanik yang telah berlangsung selama lebih dari 230 tahun. Ritual ini diyakini membawa kemakmuran, hujan, dan hasil panen yang melimpah bagi masyarakat adat Chontal dan Huave. Dalam suasana penuh warna dengan musik tradisional dan tarian, pernikahan ini menjadi simbol penyatuan manusia dengan alam. Artikel ini mengulas detail upacara, makna budaya di baliknya, serta respons masyarakat terhadap tradisi unik ini. berita bola
Kronologi Upacara Pernikahan
Upacara dimulai dengan prosesi meriah di jalan-jalan San Pedro Huamelula. Alicia Adriana, seekor buaya caiman berusia tujuh tahun, didandani layaknya pengantin dengan gaun putih, kerudung, dan hiasan bunga warna-warni. Mulutnya diikat untuk mencegah gigitan, dan warga mengaraknya sambil menari dan memainkan musik tradisional dengan terompet dan genderang. Para pria mengipasi buaya dengan topi mereka, sementara lainnya melempar jaring ikan ke udara sebagai simbol permohonan kelimpahan ikan di sungai. Upacara puncak berlangsung di balai kota, di mana Wali Kota Sosa memberikan janji simbolis untuk “mencintai” Alicia Adriana, yang disebut sebagai “putri kecil” atau “La Niña Princesa,” mewakili dewi bumi. Sosa mencium moncong buaya sebagai tanda penyegelan ritual, disambut sorak-sorai warga.
Makna Budaya dan Sejarah
Tradisi ini berakar dari kepercayaan pra-Hispanik masyarakat Chontal dan Huave di Oaxaca, yang memandang buaya sebagai simbol dewi bumi yang membawa hujan, kesuburan, dan hasil panen. Pernikahan antara wali kota, yang mewakili Raja Chontal, dan buaya, yang melambangkan Putri Huave, merupakan simbol penyatuan dua kelompok adat yang hidup berdampingan secara damai sejak ratusan tahun lalu. Ritual ini juga mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dan alam, dengan doa untuk hujan yang cukup, ikan melimpah, dan jagung yang subur. Olivia Perez, penanggung jawab acara, menjelaskan bahwa buaya dianggap sebagai “putri” yang membawa air dan kemakmuran, sehingga Tuhan memberikan berkah berupa makanan dan kesejahteraan.
Oaxaca, wilayah yang kaya akan budaya asli, tetap mempertahankan tradisi ini meski telah bercampur dengan elemen Katolik. Upacara ini bukan hanya ritual spiritual, tetapi juga perayaan identitas budaya di salah satu daerah termiskin di Meksiko, yang bergantung pada perikanan dan pertanian.
Respons Masyarakat dan Dunia: Wali Kota Meksiko Nikahi Buaya
Pernikahan ini menuai perhatian luas, baik di Meksiko maupun secara global. Warga San Pedro Huamelula, seperti Elia Edith Aguilar, yang dikenal sebagai ibu baptis upacara, menyatakan kebanggaan atas tradisi ini. “Ini memberi saya kebahagiaan dan memperkuat akar budaya saya,” ujar Aguilar, yang menghabiskan waktu mempersiapkan pakaian pengantin buaya. Media internasional, seperti Reuters dan The Mirror, melaporkan upacara ini sebagai contoh tradisi unik yang memadukan spiritualitas dan warisan budaya. Postingan di media sosial pada 2 Juli 2025, menyebutkan bahwa ribuan warga turut merayakan, menunjukkan antusiasme komunitas lokal.
Namun, tidak semua respons positif. Beberapa pihak di luar Oaxaca mempertanyakan kesejahteraan buaya, meskipun panitia menegaskan bahwa Alicia Adriana diperlakukan dengan hati-hati dan dikembalikan ke habitatnya setelah upacara. Aktivis lingkungan juga meminta agar ritual ini mempertimbangkan kesejahteraan hewan tanpa mengurangi nilai budayanya. Meski demikian, mayoritas warga lokal melihat upacara ini sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas mereka.
Konteks dan Tantangan: Wali Kota Meksiko Nikahi Buaya
San Pedro Huamelula adalah kota nelayan kecil di wilayah miskin Oaxaca, yang bergantung pada hasil laut dan pertanian. Tradisi ini menjadi cara untuk mempertahankan warisan budaya di tengah tantangan modern seperti kemiskinan dan perubahan iklim, yang memengaruhi hasil panen dan perikanan. Wali Kota Sosa, yang telah menikahi Alicia Adriana lebih dari sekali, menegaskan komitmennya untuk melestarikan ritual ini demi kesejahteraan warganya. Namun, meningkatnya perhatian global juga membawa tekanan untuk memastikan bahwa tradisi ini tetap relevan dan tidak disalahartikan sebagai tindakan eksentrik semata.
Penutup: Wali Kota Meksiko Nikahi Buaya
Pernikahan simbolis antara Wali Kota Victor Hugo Sosa dan buaya Alicia Adriana pada 30 Juni 2025 di San Pedro Huamelula menegaskan kekayaan budaya Oaxaca dan komitmen masyarakatnya untuk melestarikan tradisi kuno. Ritual ini, yang telah berlangsung selama lebih dari dua abad, bukan hanya tentang doa untuk kemakmuran, tetapi juga simbol penyatuan budaya Chontal dan Huave serta harmoni dengan alam. Meski memicu perhatian dan beberapa kritik, upacara ini tetap menjadi kebanggaan bagi warga lokal dan pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya di tengah dunia yang terus berubah. Dengan musik, tarian, dan doa, San Pedro Huamelula terus menghidupkan tradisi yang menghubungkan manusia dengan alam dan sejarah mereka.