Warga Ngeluh Tumpukan Sampah di Ciputat Usai Banjir. Warga Ciputat, Tangerang Selatan, ramai mengeluhkan tumpukan sampah yang menggunung di berbagai titik jalan sejak awal Desember 2025. Kondisi ini semakin parah setelah hujan deras menyebabkan banjir kecil di beberapa area, membuat sampah basah menumpuk lebih tinggi dan bau busuk semakin menyengat. Lokasi terparah terlihat di kolong flyover Ciputat, Jalan Dewi Sartika, serta sekitar Pasar Ciputat dan Pasar Cimanggis. Sampah rumah tangga serta limbah pasar ini tak kunjung diangkut, mengganggu aktivitas harian dan menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat. MAKNA LAGU
Penyebab Utama Penumpukan Sampah: Warga Ngeluh Tumpukan Sampah di Ciputat Usai Banjir
Masalah ini bermula dari penataan ulang di tempat pembuangan akhir Cipeucang yang sedang overload dan dalam proses perbaikan terasering. Akibatnya, pengangkutan sampah sementara dihentikan, menyebabkan timbunan mencapai hampir dua meter di beberapa spot. Hujan deras belakangan ini memperburuk situasi, karena air lindi hitam mengalir ke jalan dan sampah basah lebih cepat membusuk. Warga menyebut sampah mulai menumpuk sejak awal pekan pertama Desember, dan hingga pertengahan bulan belum ada pengangkutan rutin.
Keluhan Warga dan Dampak Sehari-hari: Warga Ngeluh Tumpukan Sampah di Ciputat Usai Banjir
Bau menyengat membuat warga harus menutup hidung saat melintas, sementara pedagang di pasar mengaku omzet turun karena pembeli enggan mendekat. Beberapa warung kopi di sekitar flyover bahkan sepi pelanggan. Risiko banjir bertambah karena tumpukan sampah menyumbat saluran air, membuat genangan mudah terjadi saat hujan. Warga khawatir lalat dan penyakit menyebar, apalagi anak-anak sering bermain di sekitar area tersebut. Beberapa bahkan terpaksa membakar sampah sendiri, meski tahu berbahaya bagi kesehatan.
Respons Pihak Terkait
Pemerintah daerah mengakui gangguan ini akibat penataan tempat pembuangan akhir dan berjanji mempercepat proses agar pengangkutan normal kembali sebelum akhir Desember. Koordinasi darurat sedang dilakukan untuk angkut sampah prioritas di titik kritis. Warga diimbau sementara membuang sampah di lokasi alternatif yang ditentukan, sambil menunggu solusi jangka panjang seperti peningkatan kapasitas pengelolaan limbah.
Kesimpulan
Keluhan warga Ciputat soal tumpukan sampah pasca-banjir menyoroti perlunya penanganan cepat dan sistem pengelolaan limbah yang lebih baik. Situasi ini tak hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga berpotensi picu masalah kesehatan serta banjir berulang. Dengan respons sigap dari pihak terkait, diharapkan kebersihan segera pulih dan warga tak lagi kesulitan. Kasus ini jadi pengingat bersama untuk lebih disiplin buang sampah pada tempatnya, demi lingkungan yang lebih nyaman.