Arahan Pemerintah Untuk Aktifkan Siskamling RT/RW

arahan-pemerintah-untuk-aktifkan-siskamling-rt-rw

Arahan Pemerintah Untuk Aktifkan Siskamling RT/RW. Pada September 2025, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Dalam Negeri dan Polri, mengeluarkan arahan untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) di tingkat RT/RW di seluruh wilayah. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kasus kejahatan jalanan, seperti pencurian kendaraan dan perampokan, terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta dan Bogor. Siskamling, yang sempat meredup di beberapa wilayah akibat modernisasi dan kurangnya partisipasi warga, kini dianggap penting untuk menjaga keamanan lingkungan secara gotong royong. Artikel ini akan mengulas apa itu siskamling, cara pemerintah mengaktifkannya, fungsi utama sistem ini, dan dampaknya bagi masyarakat. BERITA BOLA

Apa Itu Siskamling
Sistem keamanan lingkungan, atau siskamling, adalah kegiatan pengamanan yang dilakukan secara bersama-sama oleh warga di tingkat RT/RW untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Siskamling biasanya melibatkan ronda malam, di mana warga secara bergiliran berpatroli di lingkungan mereka, memantau aktivitas mencurigakan, dan melaporkan potensi ancaman kepada pihak berwenang. Sistem ini sudah ada sejak era 1980-an di Indonesia, menjadi bagian dari budaya gotong royong untuk mencegah kejahatan seperti pencurian, perampokan, atau gangguan lainnya.

Selain patroli, siskamling juga mencakup pemasangan pos jaga, penggunaan alat komunikasi sederhana seperti kentongan, dan koordinasi dengan polisi atau satpam setempat. Di era modern, siskamling sering dilengkapi dengan teknologi seperti kamera pengawas (CCTV) dan grup WhatsApp untuk komunikasi cepat antarwarga. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang aman melalui keterlibatan aktif masyarakat, mengurangi beban aparat keamanan dalam menangani kejahatan kecil.

Bagaimana Cara Pemerintah Aktifkan Siskamling di RT/RW
Untuk mengaktifkan kembali siskamling, pemerintah meluncurkan program nasional bertajuk “Kampung Aman 2025” pada 10 September 2025. Program ini dipimpin oleh Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Polri dan pemerintah daerah. Beberapa langkah konkret yang diambil meliputi:

  1. Sosialisasi dan Pelatihan: Pemerintah daerah diminta mengadakan pelatihan bagi ketua RT/RW dan warga tentang cara menjalankan siskamling yang efektif, termasuk teknik patroli, penggunaan teknologi pengawas, dan komunikasi dengan polisi.

  2. Dukungan Logistik: Pemerintah menyediakan dana bantuan untuk membangun atau memperbaiki pos jaga serta memasang CCTV di lingkungan rawan kejahatan. Dana ini dialokasikan melalui APBD di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat.

  3. Keterlibatan Polisi: Polri menginstruksikan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) untuk berkoordinasi langsung dengan RT/RW, memberikan pembekalan rutin dan nomor darurat untuk laporan cepat.

  4. Kampanye Publik: Melalui media sosial dan spanduk, pemerintah mengajak warga untuk aktif berpartisipasi, menekankan bahwa siskamling adalah tanggung jawab bersama.

Di Bogor, misalnya, Polres setempat melaporkan bahwa 70% RT/RW di wilayah urban telah mengaktifkan kembali siskamling sejak arahan ini dikeluarkan, dengan target 100% aktif pada akhir 2025. Program ini juga didukung dengan insentif kecil bagi warga yang rutin ronda, seperti voucher belanja atau penghargaan dari kelurahan.

Apa Fungsi Sebenarnya dari Siskamling
Siskamling memiliki beberapa fungsi utama yang membuatnya relevan hingga kini. Pertama, pencegahan kejahatan: Patroli malam dan kehadiran pos jaga membuat pelaku kriminal, seperti pencuri motor, enggan beraksi karena risiko tertangkap lebih tinggi. Data Polri menunjukkan bahwa daerah dengan siskamling aktif mengalami penurunan kejahatan hingga 20% dibandingkan daerah tanpa siskamling. Kedua, meningkatkan solidaritas warga: Siskamling mendorong interaksi antar tetangga, memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong. Ketiga, respons cepat terhadap ancaman: Dengan komunikasi langsung ke polisi atau satpam, siskamling memungkinkan penanganan cepat terhadap insiden, seperti kebakaran atau gangguan keamanan. Keempat, siskamling berfungsi sebagai jembatan antara warga dan aparat, memastikan informasi keamanan mengalir dengan baik. Di era modern, integrasi teknologi seperti CCTV dan grup komunikasi membuat siskamling lebih efektif dalam mendeteksi dan mencegah kejahatan.

Kesimpulan: Arahan Pemerintah Untuk Aktifkan Siskamling RT/RW
Arahan pemerintah untuk mengaktifkan kembali siskamling di tingkat RT/RW pada September 2025 adalah langkah strategis untuk menangani meningkatnya kejahatan jalanan di Indonesia. Dengan program “Kampung Aman 2025”, pemerintah berupaya menghidupkan kembali budaya gotong royong melalui patroli, pelatihan, dan dukungan teknologi. Siskamling tidak hanya mencegah kejahatan, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga dan mempercepat respons terhadap ancaman. Keberhasilan program ini bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan koordinasi dengan aparat keamanan. Jika diterapkan dengan baik, siskamling bisa menjadi solusi efektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis, membuktikan bahwa keamanan dimulai dari kerja sama di tingkat terkecil seperti RT/RW.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *