China Sedang Memburu 100 Buronan Scam Online. China kembali tekan tombol merah untuk kejahatan siber dengan operasi besar-besaran: Kementerian Keamanan Publik (MPS) umumkan daftar buronan untuk 100 pelaku utama penipuan telekomunikasi dan online scam pada 9 Desember 2025. Ini bagian dari kampanye nasional yang tak kenal lelah untuk hancurkan jaringan lintas batas, terutama yang berbasis di Myanmar utara. Daftar ini termasuk nama-nama besar seperti Wu Qiping, Wu Qingzheng, Fu Xiaobin, dan Ou Changhua—tokoh kunci dari empat sindikat kriminal utama yang lindungi oleh kekuatan asing. Penipuan ini sudah rampas miliaran yuan dari warga China, sering lewat modus investasi palsu atau lotre online. Dengan reward hingga 200.000 yuan (sekitar Rp 450 juta) per buronan, pemerintah ajak masyarakat laporkan petunjuk. Langkah ini sinyal tegas: China tak main-main soal keamanan digital, terutama saat korban harian capai ribuan. INFO SLOT
Daftar Buronan dan Profil Kunci: China Sedang Memburu 100 Buronan Scam Online
Daftar 100 buronan ini bukan sembarang nama; mayoritas adalah pemodal dan koordinator jaringan scam yang operasi dari kompleks ilegal di Myanmar utara, seperti Myawaddy. MPS sebut mereka rekrut ribuan karyawan paksa, termasuk warga China, untuk jalankan operasi telepon atau aplikasi palsu yang targetkan sesama warga sendiri. Empat nama utama dari “empat keluarga besar” jadi sorotan: Wu Qiping dan Wu Qingzheng, saudara yang kuasai dana hitam untuk scam investasi; Fu Xiaobin, ahli logistik yang atur aliran uang via kripto; serta Ou Changhua, yang bangun jaringan rekrutmen paksa. Mereka lindungi oleh kelompok bersenjata lokal, bikin ekstradisi sulit. Daftar lengkap dipublikasi di situs MPS dan WeChat, lengkap foto, usia, dan deskripsi—umur rata-rata 30-an, banyak lulusan IT yang jatuh ke dunia gelap. Polisi provinsi seperti Zhejiang, Fujian, dan Guangdong ikut keluarkan poster reward, dorong kolaborasi lintas wilayah.
Konteks Kampanye Anti-Scam China: China Sedang Memburu 100 Buronan Scam Online
Operasi ini lanjutan dari kampanye sejak 2023, di mana China repatriasi lebih dari 40.000 tersangka scam dari luar negeri, termasuk 1.100 baru-baru ini dari Myanmar. Pada November 2025, pertemuan menteri China, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam sepakat operasi gabungan, hasilkan razia besar di Myawaddy yang tutup puluhan kompleks scam. Korban China rugi hingga 100 miliar yuan per tahun dari penipuan online, sering modus “pig butchering”—janji romansa palsu untuk tarik investasi. MPS sebut sindikat ini gunakan AI untuk panggilan suara palsu dan deepfake, bikin deteksi sulit. Kampanye ini tak cuma tangkap, tapi cegah: blokir 2 juta nomor telepon mencurigakan dan tutup 500 situs scam sejak Januari. Hasilnya, laporan penipuan turun 25 persen tahun ini, tapi buronan lintas batas tetap tantangan utama.
Reward dan Ajakan Surrender
Untuk percepat penangkapan, MPS tawarkan reward 100.000-200.000 yuan per buronan, lindungi informan secara hukum. “Siapa pun yang beri info valid atau bantu tangkap, dapat hadiah dan perlindungan,” tegas pernyataan resmi. Buronan diajak surrender untuk perlakuan ringan—beberapa sudah muncul sejak daftar keluar, seperti satu di Fujian yang serahkan diri pagi ini. Ini strategi psikologis: bagi yang kooperatif, hukuman ringan; bagi yang kabur, ekstradisi paksa via Interpol. Kolaborasi dengan Myanmar tingkatkan, meski tantangan politik bikin operasi rumit. Masyarakat China diajak waspada: laporkan via hotline 96110, yang terima 5 juta panggilan tahun ini. Langkah ini tak hanya tekan buronan, tapi bangun kesadaran publik soal ancaman siber.
Kesimpulan
China sedang memburu 100 buronan scam online jadi pukulan telak bagi sindikat lintas batas yang rampas miliaran dari rakyatnya, dengan daftar nama besar dari Myanmar utara sebagai target utama. Dari profil kriminal hingga reward menggiurkan, kampanye MPS ini tunjukkan komitmen total: repatriasi massal, razia gabungan, dan ajakan surrender. Hasilnya sudah terlihat—laporan penipuan turun, tapi perburuan lanjut untuk tutup celah. Bagi warga, ini pengingat: waspada investasi online, laporkan curiga. China tak beri ampun pada penjahat digital; operasi ini bukan akhir, tapi babak baru perang melawan scam. Keamanan siber aman, rakyat tenang—itu tujuan akhirnya.