Ibas Mengajak Untuk Memperkuat Identitas Bangsa. Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas, baru saja mengajak para seniman dan pegiat budaya untuk memperkuat identitas bangsa melalui pelestarian seni. Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertajuk “Ngawi Berkarya, Kuatkan Seni Budaya Nusantara” di Kabupaten Ngawi pada 16 Desember 2025. Ibas menekankan bahwa budaya bukan hanya warisan, tapi jembatan peradaban yang harus terus dirawat agar identitas Indonesia tetap hidup di tengah zaman modern. TIPS MASAK
Peran Seni Budaya dalam Pembangunan Karakter: Ibas Mengajak Untuk Memperkuat Identitas Bangsa
Ibas berdialog hangat dengan komunitas seniman Ngawi, menyoroti seni budaya sebagai fondasi keberadaban dan ketahanan nasional. Kekuatan bangsa tak hanya dari sumber daya alam atau ekonomi, tapi juga dari karya seni yang mencerminkan jiwa masyarakat. Ia menyebut budaya sebagai jembatan peradaban yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Dengan merawat, mementaskan, dan mengembangkan seni secara kreatif, identitas bangsa akan tetap relevan dan kuat. Kegiatan ini jadi ruang silaturahmi sekaligus serap aspirasi, tunjukkan komitmen Ibas dukung pelaku seni lokal.
Apresiasi terhadap Identitas Lokal Ngawi: Ibas Mengajak Untuk Memperkuat Identitas Bangsa
Ibas khusus apresiasi jargon “Ngawi RAMAH” yang singkatan dari Rapi, Aman, Maju, Adil, dan Harmonis. Nilai ini bukan sekadar slogan, tapi cerminan karakter masyarakat yang harus dirawat lewat perilaku sehari-hari, kebijakan, dan karya nyata. Semangat RAMAH sejalan dengan pembangunan karakter nasional, ciptakan lingkungan inklusif dan saling menghargai. Ibas yakin Ngawi punya potensi besar lahirkan seniman berprestasi, asal ada ekosistem kolaboratif yang mendukung ruang berekspresi.
Dukungan untuk Generasi Muda dan Inovasi
Ibas ajak generasi muda dan seniman adaptif dengan teknologi digital untuk promosi karya. Pelestarian budaya butuh inovasi agar tak jadi arsip mati, tapi sumber inspirasi dan kesejahteraan. Ia tekankan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku seni untuk bangun ekosistem kuat. Pesan penutupnya penuh semangat: terus berkarya, belajar, dan berkontribusi bagi bangsa.
Kesimpulan
Ajakan Ibas memperkuat identitas bangsa lewat seni budaya jadi pengingat penting di akhir 2025. Dialog di Ngawi tunjukkan bahwa budaya adalah modal besar untuk karakter dan ketahanan nasional. Dengan apresiasi lokal seperti Ngawi RAMAH dan dorongan inovasi, harapan besar seni Indonesia semakin hidup dan relevan. Langkah ini perkuat komitmen sosialisasi Empat Pilar, bawa angin segar bagi pelaku budaya di daerah. Identitas bangsa semakin kokoh jika semua pihak ikut rawat warisan ini.