Lebanon Mendesak Militer Lucuti Senjata Hizbullah

lebanon-mendesak-militer-lucuti-senjata-hizbullah

Lebanon Mendesak Militer Lucuti Senjata Hizbullah. Pada 5 Agustus 2025, Kabinet Lebanon mengeluarkan keputusan bersejarah, memerintahkan militer untuk melucuti senjata Hizbullah, kelompok bersenjata yang didukung Iran, guna memonopoli kepemilikan senjata di tangan negara. Langkah ini, yang diumumkan Presiden Joseph Aoun, terjadi di tengah tekanan internasional, khususnya dari Amerika Serikat, untuk melemahkan pengaruh militer Hizbullah pasca-perang dengan Israel pada 2024. Keputusan ini menandai titik balik penting dalam upaya Lebanon memulihkan kedaulatan negara, meski mendapat penolakan keras dari pemimpin Hizbullah, Naim Qassem. BERITA LAINNYA

Kenapa Lebanon Mendesak Hal Tersebut? 
Desakan untuk melucuti senjata Hizbullah didorong oleh keinginan untuk memperkuat otoritas negara dan memenuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1559 dan 1701, yang menuntut pelucutan senjata kelompok bersenjata non-negara. Hizbullah, yang memiliki arsenal lebih kuat dari militer Lebanon, telah lama dianggap melemahkan kedaulatan negara, terutama setelah menyeret Lebanon ke konflik dengan Israel pada 2023-2024. Perang tersebut menghancurkan banyak infrastruktur Hizbullah dan menewaskan ribuan pejuangnya, termasuk pemimpin senior. Tekanan AS, melalui utusan khusus Tom Barrack, juga menegaskan bahwa bantuan rekonstruksi Lebanon bergantung pada pelucutan senjata Hizbullah. Presiden Aoun menekankan bahwa monopoli senjata oleh negara adalah langkah krusial untuk mencegah konflik internal dan memulihkan stabilitas.

Apakah Mereka Sudah Melakukan Hal Tersebut?
Militer Lebanon telah mengambil langkah awal untuk melucuti senjata Hizbullah, terutama di wilayah selatan Sungai Litani, sesuai kesepakatan gencatan senjata November 2024. Tentara Lebanon telah mengerahkan lebih dari 4.500 pasukan tambahan di wilayah tersebut, menyita ratusan depot senjata Hizbullah, termasuk drone dan misil antitank. Hizbullah telah menyerahkan sekitar 190 dari 265 posisi militernya di selatan kepada militer, meski menolak pelucutan senjata penuh di seluruh wilayah Lebanon. Naim Qassem menegaskan bahwa arsenal mereka adalah urusan internal dan hanya akan dibahas jika Israel menarik pasukannya dari lima titik strategis di Lebanon selatan. Kabinet Lebanon kini memerintahkan militer menyusun rencana pelucutan senjata menyeluruh sebelum akhir 2025, meski implementasinya masih penuh tantangan.

Apa Dampak Dari Pelucutan Senjata Ini?
Pelucutan senjata Hizbullah berpotensi mengubah dinamika politik dan militer Lebanon. Jika berhasil, langkah ini dapat memperkuat kedaulatan negara, memungkinkan militer Lebanon mengendalikan wilayah selatan, dan membuka pintu bantuan internasional senilai miliaran dolar untuk rekonstruksi pasca-perang. Namun, resistensi Hizbullah, yang masih memiliki dukungan kuat dari komunitas Syiah, dapat memicu ketegangan internal, bahkan konflik sipil, jika pelucutan dilakukan paksa. Analis memperingatkan bahwa Hizbullah, meski melemah, masih memiliki kemampuan militer untuk menantang militer Lebanon. Selain itu, kehadiran pasukan Israel di Lebanon selatan dan serangan udara berkelanjutan memberi Hizbullah alasan untuk mempertahankan senjata mereka, mempersulit proses negosiasi.

Kesimpulan: Lebanon Mendesak Militer Lucuti Senjata Hizbullah
Keputusan Lebanon untuk memerintahkan militer melucuti senjata Hizbullah adalah langkah berani untuk memulihkan kedaulatan negara, didorong oleh tekanan internasional dan kebutuhan akan stabilitas. Meski langkah awal telah diambil di wilayah selatan, resistensi Hizbullah dan kompleksitas situasi geopolitik menjadi tantangan besar. Keberhasilan pelucutan senjata dapat membawa Lebanon menuju stabilitas dan bantuan internasional, namun risiko konflik internal tetap membayangi. Dialog yang hati-hati dan tekanan internasional yang seimbang akan menentukan apakah Lebanon dapat mewujudkan monopoli senjata negara tanpa memicu kekacauan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *