Capres Peru Membalas Tembakan Usai Ditembak Pria Bersenjata

capres-peru-membalas-tembakan-usai-ditembak-pria-bersenjata

Capres Peru Membalas Tembakan Usai Ditembak Pria Bersenjata. Pada 2 Desember 2025, calon presiden Peru Rafael Belaunde, seorang pengusaha berusia 50 tahun dari Partai Libertad Popular, selamat dari percobaan pembunuhan di Cerro Azul, 147 kilometer selatan Lima. Saat mengemudikan SUV-nya sendirian, dua pria bersenjata di atas sepeda motor menembakkan delapan atau sembilan peluru ke arah kendaraannya, menghancurkan kaca depan. Belaunde, cucu mantan presiden Fernando Belaunde yang menjabat dua periode, tak terluka serius meski darah mengalir dari luka ringan di wajah akibat pecahan kaca. Dengan cepat, ia balas tembak menggunakan senjata pribadinya, melepaskan setidaknya 12 peluru ke arah penyerang yang langsung kabur. Insiden ini, yang terjadi di tengah kampanye pemilu April 2026, picu kecaman luas dari politisi dan masyarakat, soroti gelombang kekerasan yang melanda Peru pasca-krisis politik 2017. INFO CASINO

Serangan Tiba-Tiba: Detail Insiden di Cerro Azul: Capres Peru Membalas Tembakan Usai Ditembak Pria Bersenjata

Belaunde sedang menuju ke Cañete untuk inspeksi lahan pribadi saat serangan terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Menurut Kepala Polisi Nasional Jenderal Oscar Arriola, penyerang mendekat dari belakang dengan motor tanpa plat nomor, tembak langsung ke SUV hitam Belaunde. Peluru menghantam sisi pengemudi, tapi Belaunde, yang berlisensi senjata, langsung respons: ia berhenti, keluar kendaraan, dan tembak balik ke arah motor yang melaju kencang.

Arriola bilang Belaunde “bertindak dengan tenang dan profesional,” tak panik meski darah mengalir dari luka kecil di pipi. Tak ada korban jiwa di pihak penyerang, tapi polisi temukan selongsong peluru di lokasi. Belaunde langsung laporkan ke polisi setempat dan dipindah ke rumah sakit di Lima untuk periksa medis—dokter konfirmasi luka tak berbahaya, cuma goresan dari kaca pecah. Video pengawasan jalan tol tunjukkan motor kabur ke arah selatan, dan polisi buru tersangka sepanjang malam.

Respons Belaunde: “Ini Serangan Terhadap Demokrasi”: Capres Peru Membalas Tembakan Usai Ditembak Pria Bersenjata

Belaunde, yang polling di angka satu digit rendah, langsung bicara ke media dari mobil polisi. “Saya baik-baik saja, tapi ini bukan cuma serangan pribadi—ini ancaman terhadap demokrasi Peru,” katanya, suara tegas meski wajah pucat. Ia sebut insiden ini bukti kekerasan ekstremisme yang merajalela, tuntut pemerintah tingkatkan perlindungan kandidat. Wakilnya, Pedro Cateriano, konfirmasi Belaunde tak terluka parah dan lanjut kampanye: “Rafael kuat, seperti kakeknya yang bangun Peru modern.”

Belaunde, mantan eksekutif swasta dengan pengalaman di sektor energi, janji perkuat keamanan nasional jika terpilih. Ia tolak spekulasi motif politik, tapi soroti gelomban ekstorsi yang tewaskan puluhan sopir bus di Lima—beberapa ditembak saat tolak bayar “uang perlindungan.” Insiden ini ingatkan pada kekerasan pasca-impeachment Dina Boluarte, yang ganti presiden keenam sejak 2017.

Kecaman Politik: Solidaritas dari Rival dan Teman

Reaksi politik langsung meledak. Keiko Fujimori, saingan utama Belaunde, tweet: “Saya kutuk tindakan kriminal ini, cerminan kekerasan yang hantam ribuan peruanian setiap hari. Kita tak boleh normalisasi kejahatan, harus lawan dengan hukum penuh.” Mantan Menteri Dalam Negeri Gino Costa, teman Belaunde, tuntut pemerintah “jamin keamanan kandidat presiden dan hentikan kekerasan elektoral sekarang.” Presiden sementara Jose Jeri, yang ganti Boluarte usai impeachment, janji investigasi penuh dan tambah pasukan polisi di zona rawan.

Aktivis hak sipil sebut ini “serangan terhadap demokrasi,” tuntut perlindungan lebih untuk 15 kandidat utama jelang pemilu Juli 2026. Di Lima, demonstrasi kecil pecah di depan istana pemerintah, dengan 200 orang bawa spanduk “Lindungi Calon, Lindungi Peru.” Polisi tingkatkan patroli di Cerro Azul, tapi kritik bilang respons lambat—mirip kasus pembunuhan kandidat lokal di Cusco bulan lalu.

Kesimpulan

Serangan bersenjata terhadap calon presiden Peru Rafael Belaunde di Cerro Azul, di mana ia balas tembak dengan 12 peluru, jadi peringatan gelap bagi pemilu 2026 yang sudah panas. Dari detail insiden hingga respons Belaunde dan kecaman politik, momen ini soroti kekerasan ekstremisme yang ancam stabilitas Peru. Hingga 3 Desember 2025, dengan investigasi berlanjut dan patroli ditingkatkan, Belaunde lanjut kampanye—bukti ketangguhan di tengah ancaman. Peru butuh keamanan lebih, bukan cuma janji; pemilu ini tak boleh ternoda darah. Lima tunggu keadilan, dan Belaunde tetap berdiri tegak.

BACA SELENGKAPNYA DI…

admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *